Tidak mampu membayar sehingga bank-bank hancur. IMFmemaksa merekap dengan obligasi pemerintah. Utang luar negeri yang tadinya ditabukan selama 32 tahun mendadak dipaksakan oleh IMF sampai mendadak sontak nilainya menjadi sama besarnya dengan jumlah utang luar negeri. Dalam kondisi seperti ini, keuangan negara hancur lebur. Anggaran negara hanya dapat dibuat kalau ada utang dari luar negeri maupun dalam negeri. Utang dalam negeri ada batasnya. Maka
ketergantungan pada utang luar negeri untuk jangka waktu yang sangat panjang kedepannya akan menjadi mutlak. Kekuatan asing selalu menyediakan uangnya. Tetapi kali ini yang menyusun APBN sudah mereka setujui 100 %. Dan setiap tahun kekuatan asing memberikan utang secukupnya asalkan RI membuka pintunya untuk pertambangan dengan syarat yang sangat merugikan rakyat Indonesia. Tahun berikutnya RI harus membuka jasa untuk asing, sehingga profesional asing harus boleh berpraktek di sini. Tahun berikutnya lagi pelabuhan laut, pelabuhan udara, semua industri vital harus diprivatisasi dan dibeli oleh asing. Dalam trend seperti ini, para ekonom anggota Berkeley Mafia dan para ekonom yang bangga dekat dengan orang-orang bule menyediakan diri untuk menjadi pesuruh-pesuruhnya.
Tuesday, November 29, 2005
Mafia Berkeley dan Kemben Tiffana Dewi (bag. 7)
IMF dan Krisis Ekonomi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment