Strategi Ekonom Berkeley
Lanjut ceritanya, setelah Soeharto mengambil kekuasaan dan kabinet terbentuk dengan menteri-menteri ekonomi yang semuanya Berkeley Mafia, mereka di tahun 1967 langsung mengadakan konferensi di Jenewa yang dipimpin oleh dua dari triumvirat Orde Baru, yaitu Sri Sultan Hamengkubowono IX dan Adam Malik. Mereka ini figur-figur politiknya, tetapi tidak mengerti apa-apa tentang ekonomi. Para teknokrat ekonominya adalah Berkeley Mafia itu. Salah seorang terpenting ketika itu adalah Moh. Sadli, karena dia menteri investasi.
Di Jenewa itu mereka berunding dengan captains of industries Barat, terutama Amerika Serikat. Pimpinan mereka ketika itu adalah David Rockeffeler. Isinya adalah paket penjualan negara kepada para investor barat. Mereka dengan para akhli ekonom mereka yang mendikte secara persis apa semua yang harus dilakukan oleh Indonesia. Modalnya disediakan oleh banyak negara barat yang bergabung dalam CGGI. Sampai sekarang eksistensinya masih kokoh. Namanya yang berubah menjadi CGI.
Perlu diketahui, utang luar negeri yang diwariskan oleh Soekarno hanyalah US $ 2 milyar. Mestinya IGGI dengan sangat mudah mau menghapusnya, seperti ketika Jerman yang baru bangkit dari kehancuran seusai Perang Dunia II, misalnya, pernah memperoleh keringanan berupa penghapusan 50 persen utang luar negerinya. Yang menarik, "Model Jerman" ini yang juga diterapkan untuk membantu Indonesia lewat perundingan yang melibatkan Pemerintah RI, negara-negara kreditor dari Club of Paris, dan pencetus "Model Jerman", Josef Abs, di Paris tahun 1970.
No comments:
Post a Comment