Thursday, November 24, 2005

Mafia Berkeley dan Kemben Tiffana Dewi (bag. 3)

Cikal Bakal Mafia Berkeley

Ketika itu ada Fakultas Ekonomi dari Universitas Indonesia yang didirikan oleh Soemitro Djojohadikoesoemo. Dia ekonom lulusan sekolah ekonomi di Rotterdam yang di Indonesia sudah terkenal. Sebelumnya Moh. Hatta juga lulusan dari sekolah yang sama, dan ikut memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan. Soemitro yang oleh insan pers di tanah air disebut sebagai begawan ekonomi. Soemitro kemudian menduplikasi ekonom-ekonom yang baru. Yang paling menonjol adalah Widjojo Nitisastro. Dia lulusan UI dan mengambil doktornya di Amerika Serikat. Di sisi lain, sudah menjadi rahasia umum bahwa yang menaikkan Soeharto pada puncak kekuasaan adalah Amerika Serikat, maka segera saja pengaruh Amerika sangat kuat dalam pemerintahaan Soeharto kala itu. AS langsung memberikan segala fasilitas kepada Indonesia. Antara lain bea siswa sangat banyak buat para ekonom UI. Ketika itu kebanyakan melanjutkan studinya untuk memperoleh gelar doktor ke Universitas Berkeley. Karena mereka sudah saling kenal sejak mahasiswa tingkat pertama di UI sampai kemudian menjadi alumni Universitas Berkeley, maka akhirnya mereka sangat solid dan kompak.
Kepada kelompok ini, Soeharto memberikan kewenangan yang khusus. Mereka boleh berbuat apa saja, asalkan ekonomi maju, rakyat lebih makmur dan seterusnya. Semenjak itulah mereka dikenal dengan nama Berkeley Mafia. Mereka sangat bangga dengan sebutan Mafia.
Tentunya ini yang agak aneh. Semangatnya memang semangat Mafia. Barang siapa tidak mau menurut kode etik mereka, dikucilkan, kalau perlu malah dibuang. Maka ekonom-ekonom seperti Rizal Ramli, Sritua Arif, Sarbini Somawinata dan masih banyak sekali yang jauh lebih pandai dari para ekonom Berkeley Mafia tidak pernah diberi kesempatan menduduki jabatan yang startegis dalam pemerintahan.

No comments: